Sabtu, 27 Desember 2014

Kondisi Sosial di Kampus dan di dalam Kelas


Kondisi Sosial di Kampus dan di dalam Kelas


Sebagai manusia yang notabene makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain, mengharuskan manusia untuk saling berinteraksi dalam masyarakat. Interaksi yang terjadi di sekitar kita membentuk hubungan sosial. Kali ini saya akan menceritakan hubungan sosial baik di kampus maupun di dalam kelas. Universitas Gunadarma merupakan universitas yang memiliki hubungan sosial cukup baik. Di lingkungan kampus tidak ada yang namanya SENIORITAS semua mahasiswa dan mahasiswi baik senior maupun junior saling membantu dan memberikan informasi baik secara langsung maupun melalui media komunikasi, semua itu bertujuan untuk membangun  rasa solidaritas di antara kami. Selain itu hubungan di dalam kelas pun sangat kondusif baik antarmahasiswa maupun antara dosen dan mahasiswa. Sosialisasi di antara kamipun terjaga dengan baik. Kami saling perduli, saling mensupport dan saling membantu mulai dari berbagi materi sampai berbagi ilmu. Itulah kondisi sosial yang ada di kampus tercinta Universitas Gunadarma.



Fungsi Agama Bagi Masyarakat



Fungsi Agama Bagi Masyarakat


Pengertian Agama
Agama adalah pedoman dan prinsip yang dimiliki oleh setiap umat manusia di mana manusia diwajibkan untuk mempercayai adanya Tuhan dalam kehidupan mereka yang menciptakan dan mengatur alam semesta.

Fungsi Agama dalam masyarakat

Fungsi Edukatif, agama mengajak setiap individu untuk mematuhi semua aturan agar pribadi penganutnya menjadi baik dan benar serta terbiasa melakukan hal baik dan benar menurut ajaran agama masing-masing.
Fungsi Penyelamat, agama memberikan keselamatan meliputi kehidupan dunia dan akhirat.
Fungsi Perdamaian, agama memberikan kedamaian batin dan diri seseorang yang ingin mengubah cara hidupnya menjadi pribadi yang lebih baik.
Fungsi Kontrol Sosial, agama membentuk penganutnya untuk lebih peka dan tidak berdiam diri menyaksikan masalah-masalah sosial yang ada di sekitar kita.
Fungsi Pemupuk Persaudaraan, agama dapat membangun persaudaraan yang kokoh dalam kehidupan masyarakat.
Fungsi Pembaharuan, agama dapat mengubah pribadi seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru yang lebih baik.
Fungsi Kreatif, agama mengajak penganutnya untuk bekerja lebih produktif dan inovatif untuk diri sendiri dan orang lain.

Agama mengandung nilai-nilai kehidupan, yang di dalamnya terdapat norma-norma yang mengatur kehidupan manusia yang menganutnya, sebagai pedoman dan petunjuk dalam hidupnya. Semua agama mengajarkan kepada penganutnya kepada kebaikan. Agama penting bagi kehidupan manusia, karena agama mengandung nilai-nilai positif yang menjadi acuan manusia dalam bertindak, mendorong manusia untuk berbuat adil, jujur, berlaku kebajikan, dan amanah. Agama juga mendorong manusia agar selalu hidup lebih baik lagi dari sebelumnya, selalu memperbaiki kehidupan dunia agar kelak mendapatkkan kehidupan yang baik di akhirat.


Konflik agama dalam masyarakat 

Konflik menyebabkan perpecahan antar warga masyarakat yang dipicu oleh banyak hal seperti kurangnya menjalin komunikasi, tujuan yang berbeda, pendapat yang berbeda, kurangnya pemahaman. Oknum-oknum yang memanfaatkan agama demi kepentingan politik maupun golongan tertentu merupakan sebab munculnya konflik agama. 

Contoh konflik agama :
  • Penindasan terhadap kaum minoritas 
  • Pertentangan antara Protestan dan Katolik di Eropa abad ke-17 
  • Perang Salib yang melibatkan dua peradaban besar 
  • Konflik antara Hindu dan Muslim di India
Agama sangat dibutuhkan dalam masyarakat termasuk masalah konflik yang ada didalamnya. Walaupun ada sebagian konflik yang mengatasnamakan agama.tidak mudah memang menyelesaikan konflik dengan agama karena agama mereka yang berbeda- beda maka kita kembalikan lagi bahwa agama itu harus lebih dikutkan lagi pada diri mereka agar tidak terjadi kesalahpahaman ataupun perselisihan  yang mana menimbulkan suatu konflik dalam masyarakat tersebut.



Sumber                       :




Hubungan antara Kemajuan Ilmu Teknologi dan Tingkat Kesejahteraan Manusia

Hubungan antara Kemajuan Ilmu Teknologi dan Tingkat Kesejahteraan Manusia


Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu pengetahuan adalah sebuah bekal yang penting bagi manusia yang ingin mencapai suatu tujuan yang diharapkannya. Ilmu pengetahuan memberikan manusia ilmu-ilmu dasar untuk melakukan sesuatu. Sedangkan teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalahserta untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan manusia. 

Peran IPTEK untuk meningkatkan kesejahteraan manusia
  • Memberikan berbagai kemudahan terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Dalam bidang perindustrian, misalnya, dahulu manusia masih menggunakan peralatan tradisional dalam membajak sawah, kini sudah menggunakan peralatan mesin. Dalam bidang telekomunikasi, manusia telah diberi kemudahan untuk berkomunikasi melalui telepon seluler.
  • Mempermudah meluasnya informasi. Pada masa dahulu, kegiatan untuk mendapatkan dan memperluas informasi masih sangat sulit dan lambat yang dikarenakan kegiatan tersebut masih dilakukan secara tradisional seperti menggunakan sepucuk surat. Namun sekarang, manusia lebih mudah untuk mendapatkan dan memperluas informasi baik melalui media cetak maupun media elektronik. 
  • Bertambahnya pengetahuan dan wawasan. Seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti komputer, internet, dan handphone sudah menjadi benda yang menjamur. Di mana tidak hanya orang-orang tertentu saja yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umur pun dapat menggunakannya. 
  • Penyediaan sandang, pangan, papan, serta peningkatan dalam bidang kesehatan.
Dampak Negatif dari perkembangan IPTEK
  • Mempengaruhi pola pikir seseorang. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru. Dengan berkembangnya IPTEK pada era globalisasi saat ini dapat berdampak pada pola pikir seseorang tanpa mengenal batasan usia. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.
  • Hilangnya budaya tradisional. Perkembangan IPTEK melibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan jual-beli yang dulunya dikenal sebagai pasar tradisional dan kini berubah menjadi pasar modern. tidak hanya itu, pergaulan anak-anak dan remaja pun sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas.
  • Banyaknya berbagai kerusakan. Dengan kemajuan teknologi, Indonesia yang terkenal penuh dengan pepohonan kini penuh dengan gedung-gedung bertingkat. Akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi terjadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.  

Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Selain itu pula, perkembangan IPTEK di berbagai bidang di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM.



Sumber           :

Integrasi Sosial

Integrasi Sosial



   Integrasi Sosial adalah proses penyesuaian yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Untuk meningkatkan integrasi sosial, maka pada diri masing-masing harus dapat mengendalikan perbedaan atau konflik yang ada di lingkungan sekitar kita dan bukan sebaliknya, tiap warga masyarakat harus dapat saling mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya, masyarakat dapat menciptakan kesepakatan bersama tentang norma dan nilai yang dipakai sebagai pedoman, nilai dan norma sosial tersebut berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.


Faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi
  • Homogenitas kelompok (persamaan macam, jenis, sifat, watak dari anggota-anggota suatu kelompok), pada masyarakat yang homogenitasnya rendah integrasi sangat mudah tercapai, demikian sebaliknya.
  • Besar kecilnya kelompok, jumlah anggota kelompok mempengaruhi cepat lambatnya integrasi karena membutuhkan penyesuaian diantara anggota.
  • Mobilitas geografis, semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi maka semakin mempengaruhi proses integrasi
  • Efektifitas komunikasi, semakin efektif komunikasi, maka semakin cepat integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.

Bentuk-bentuk integrasi sosial
  • Integrasi Normatif, integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku dimasyarakat,  contoh masyarakat Indonesia dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika
  • Integrasi Fungsional, integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyrakat. Contoh Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing, suku bugis melaut, jawa pertanian, Minang pandai berdagang.
  • Integrasi Koersif, integrasi yang terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.. Dalam hal ini penguasa menggunakan cara koersif.
Proses Integrasi
Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut :
  • Asimilasi, berhadapannya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli.
  • Akulturasi, proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru), sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa meninggalkan sifat aslinya.
Faktor-faktor Pendorong Integrasi Sosial
  • Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda
  • Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
  • Mengembangkan sikap saling menghargai orang lain dengan kebudayaannya
  • Adanya sikap yang terbuka dengan golongan yang berkuasa
  • Adanya persamaan dalam unsur unsur kebudayaan.
  • Adanya perkawinan campur (amalgamasi)
  • Adanya musuh bersama dari luar.
Contoh Integrasi Sosial
·        Saling toleransi antar agama dalam masyasrakat.
·        Saling menghormati antar sesama.
·        Saling memahami Kebutuhan Sosial.
·        Tidak mengutamakan egonya.




Sumber        :
Kun Maryati dan Juju Suryawati. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta : ESIS.